Berharganya Sebuah Kebudayaan Negeri

Indonesia merupakan negeri yang penuh ke perihatinan. Bukan hanya masalah kemiskinan, konflik-konflik yang ada antar pejabat yang sering diberikan tetapi juga keperihatinan akan sebuah kesadaran. Kesadaran dalam budaya maupun dalam mencintai produk lokal atau produk buatan negeri sendiri.
Rumah yang telah menjadi tempat sebagai tanah kelahiran hanya dijadikan tumpangan dalam status warga Negara Indonesia tetapi jiwa akan menghargai negeri sendiri sulit untuk tercermin didalam masyarakat Indonesia.
Budaya asing yang telah masuk ke Indonesia hamper memunahkan atau melunturkan budaya yang seharusnya menjadi tuan rumah ini. Tarian-tarian daerah telah dianggap kuno atu ketinggalan jaman oleh para generasi muda jaman sekarang ini. Mereka lebih menyukai dance, balet ataupun semacamnya. Yang sebetulnya tarian daerah kita ini mengandung banyak unsure kesenian dengan adanya sejarah dalam kemunculannya.
Minimnya kesadaran akan berharganya budaya sendiri. Tanpa disadari budaya kita ini telah menjadi sorotan bangsa asing. Di Bali ada wanita bernama misael, dia warga Negara Austria yang mendiami negeri kita tercinta karena ketertarikannya melihat tarian Bali saat ia pertama kali berwisata kebali. Dan sekarang ia merupakan wanita bernegara asing yang menjadi guru tari di Bali dan cerita tentang seorang warga new York yang membuka usaha SPA dalam desain menyerupai suasana di Bali. Dia membuka bisnis itu karena dia mengatakan bahwa warga new York sangat terpesona kepada kindahan yang dimiliki Bali, suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah. Bangsa asing saja mencintainya, kenapa kita pemiliknya sendiri malah mengabaikannya.
Belum lagi permasalahan tentang minimnya kecintaan terhadap produk sendiri. Yang menjadikan usaha-usaha atau pabrik-pabrik penghasil produk lokal menjadi gulung tikar akibat tidak adanya minat konsumen dalam pembelian produk. Kesadaranlah yang dapat membuat negeri ini maju dan kemundurannya diakibatkan oleh diri kita sendiri.
Sumber foto : www.indonesianembassy.pl